Firman Allah S.W.T

"Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan"
-Surah Hud :113-

Wanita Berpakaian Tapi Telanjang

Dari Abu Hurairah r.a, beliau berkata bahwa Rasulullah S.A.W bersabda, “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”
(HR. Muslim no. 2128)


An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahawa ada beberapa makna kasiyatun ‘ariyatun.
  • pertama: wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.
  • kedua: wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mahu memikirkan akhirat serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah.
  • ketiga: wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
  • keempat: wanita yang memakai pakaian nipis sehingga nampak bahagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang.
(Lihat Syarh Muslim, 9/240)

Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi. Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya sebagai berikut.
Ibnu ‘Abdil Barr r.a mengatakan,
“Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang nipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” 
(Jilbab Al Mar’ah Muslimah, 125-126)

Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun ‘ariyatun,
“Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Kerana wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebahagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.”
(Faidul Qodir, 4/275)

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahawa makna kasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna.
  • Pertama: wanita yang memakai pakaian nipis, sehingga nampak bahagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.
  • Kedua: wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.
  • Ketiga: wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya.
(Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, 1/1031)

Kesimpulannya adalah kasiyatun ‘ariyat dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bahagian dalam tubuhnya dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup.

wallahu a'lam

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...